Sejarah Desa
Pada tahun 1830, seorang pengikut Pangeran Diponegoro pada saat perang melawan Belanda, beliau lari dan bersembunyi di Desa Kemiri (dulu belum bernama Desa Kemiri). Beliau bernama SURA MERTA.
Pada tahun 1835, beliau babat alas atau trukah bersama masyarakat dengan penuh semangat untuk membuat grumbul. Akhirnya terbentuklah sebuah grumbul dan makin lama makin ramai.
Ada sebuah pohon yang sangat besar waktu itu tumbuh di tengah areal pemakaman, pohon tersebut menjadi tempat peristirahatan sewaktu masyarakat habis ke sawah maupun setelah bekerja dan yang melalui atau melewati pohon tersebut. Masyarakat berteduh atau beristirahat di bawah pohon itu dan pohon tersebut adalah pohon KEMIRI, karena seringnya masyarakat berteduh di bawah pohon Kemiri, akhirnya pohon tersebut mejadi sangat terkenal pada kala itu.
Setelah grumbul itu makin lama makin ramai, akhirnya pada tahun 1883 grumbul tersebut diseplit dari Kademangan Selandaka (waktu itu masih ikut Kademangan Selandaka) dan grumbul tersebut diberi nama Desa KEMIRI dan pada tahun itu juga dipilihlah kepala desa pertama dan ini adalah urutan nama Kepala Desa Kemiri:
Kepala Desa Ke | Periode | Nama Kepala Desa |
I | 1883 - 1913 | MERTADIWANGSA |
II | 1913 - 1921 | UDAKARYA |
III | 1921 - 1942 | SURADRANA |
IV | 1942 - 1945 | WANGSA PAWIRA |
V | 1946 - 1975 | SANIDRIS |
VI | 1975 - 1998 | SUDARTO |
VII | 1998 - 2004 | MASDIYANTO |
VIII | 2004 - 2005 | BAMBANG MULYONO |
IX | 2007 - 2015 | SURASDI |
X | 2015 - 2021 | SURASDI |
XI | 2021 - sekarang | SUEDI |